Pages

Subscribe:

Rabu, 07 Desember 2011

Tantawi Takut Kehilangan Posisi Dirinya Sebagai Boneka AS

















Ketua Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata di Mesir, Marsekal Muhammad Hussein Tantawi memperingatkan bahwa militer tidak akan membiarkan siapapun melakukan tekanan terhadap militer. Ia menegaskan bahwa pemilu konstituante akan diselenggarakan tepat pada waktu. Sementara Prancis telah menyerukan pada Dewan untuk menyerahkan kekuasaan kepada sipil. Pernyataan ini disampaikan pada saat koalisi pemuda revolusi menyerukan untuk digelasnya kembali aksi demonstrasi sejuta umat di lapangan Tahrir.


Tantawi mengatakan dalam pernyataannya pada wartawan hari ini bahwa ada banyak tantangan yang dihadapi negara, dan ia bersumpah untuk memeranginya serta tidak akan membiarkan individu atau badan apapun menekan angkatan bersenjata.
Apa yang terjadi di Mesir adalah kelanjutan dari revolusi untuk melawan ketidakadilan, tirani dan penindasan, yang tidak akan berubah hanya dengan digulingkannya presiden Mubarak. Sehingga hal ini memperkuat kesadaran rakyat Mesir yang Muslim akan berbagai konspirasi yang sedang melawannya, dan hal itu melekat pada penyesatan sistematis yang dilakukan oleh Mubarak dan rezimnya. Sementara Tantawi dan Mubarak adalah dua sisi dari satu mata uang, yang diwarnai pengkhianatan dan ketergantungan, sampai rakyat keluar sambil menyerukan  ”Rakyat ingin menggulingkan Marsekal“.
Mari kita ingat kembali sepanjang hari-hari penggulingan Mubarak, di mana Marsekal Tantawi berada di Washington, meskipun kesulitan situasi melanda Mesir yang memungkinkan jatuhnya Presiden setiap saat, namun saat itu ia lebih suka berada di Washington. Hal ini menjelaskan akan kepentingan Amerika terkait apa yang terjadi di Mesir, dan ketakutan pada saat akan hilangnya pengaruh Amerika dengan jatuhnya Mubarak. Kemudian Amerika merancang dan mengatur untuk menjamin kelangsungan hegemoninya melalui kepemimpinan militer Mesir, yang dipimpin oleh Marsekal Tantawi.
Sungguh peringatan Tantawi ini menunjukkan rasa takutnya yang sangat besar akan hilangnya ketergantungan Mesir pada Amerika. Sehingga ia berjuang keras untuk menciptakan koalisi politik dengan beberapa gerakan dan partai politik, terutama yang berlabel Islam, untuk menyesatkan masyarakat bahwa perubahan telah terjadi. Namun yang sangat disayangkan, adalah kurangnya kesadaran politik di kalangan beberapa gerakan, hingga mereka begitu menikmati koalisi mereka dengan Tantawi, padahal itu mencerminkan keberlangsungan dari rezim pengkhianat, Mubarak.
Satu-satunya tekanan yang dilakukan terhadap angkatan bersenjata, adalah tekanan AS melalui Tantawi itu sendiri, untuk menyesatkan rakyat, membajak revolusinya, memperkuat konvensi regional dan internasional, serta menjaga kesepakatan Camp David, khususnya, untuk melindungi Yahudi dan meyakinkan keamanannya, bahkan berbagai media telah mengangkat berita terkait dengan tuntutan entitas Yahudi melalui kedutaannya di luar negeri, dengan memberi dukungan pada Tantawi dan pimpinan militer, serta tidak mengkritiknya, terkait kerapuhan dan kelemahan sikapnya.
Situasi Mesir telah siap untuk membebaskan dari ketergantungan selamanya, dan mewujudkan kemerdekaan dari hegemoni Amerika. Sehingga tidak aktivitas lain yang harus dilakukan oleh gerakan-gerakan Islam selain menyatakan berlepas diri dari Tantawi, dan memobilisasi rakyat untuk menuntut penggulingan rezim secara penuh.
Adapun militer Mesir, maka harus jenderal-jenderalnya untuk segera mengambil kendali, serta menggulingkan Marsekal dan orang-orang di sekitarnya. Kemudian melakukan perubahan radikan dengan segera untuk menaikkan bendera Islam yang agung, melalui dukungan yang diberikan pada mereka yang dengan ikhlas berjunag untuk melanjutkan kembali cara hidup Islam, dan menyerahkan kekuasaan pada Hizbut Tahrir, dalam rangka menyelamatkan dan mengeluarkan masyarakat dari kejamnya hidup di bawah sistem kapitalisme, menuju keadilan dan kesempurnaan syariah Islam.
Ya Allah wujudkan semuanya dalam waktu dekat.
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 9/12/2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar