Pages

Subscribe:

Minggu, 18 Desember 2011

“Kita Ini Sudah Biasa Hidup Miskin”

Dipublikasikan pada Jumat, 18 November 2011 | 19:09
Oleh: Lathifah Musa
Seorang warga miskin di pinggir rel kereta api | Foto: ANTARA
Ada yang menarik dalam sesi mengajar saya di kelas satu  sebuah SMP (Islamic Boarding School) Bogor. Pelajaran Bahasa Indonesia selalu dibuka dengan pertanyaan: Apa berita menarik minggu ini? Maklum, mengikuti berita nasional menjadi salah satu tugas rutin mingguan.
Karena kebetulan saya sedang mengajar kelas ikhwan, hampir semua menjawab: Indonesia Menang Lawan Thailand! Selanjutnya kelas pun riuh dengan pembahasan kemenangan Timnas dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya melawan Singapura dan Kamboja.

Bunga Bangkai di Kebun Raya Bogor

Dipublikasikan pada Kamis, 15 Desember 2011 | 17:25
Farid Abdurrahman (Santri Pesantren Media)
Bunga Bangkai di Kebun Raya
Sebuah Bunga Bangkai (Amorphophallus Titanium), pada Jumat (2/12) ditemukan tumbuh di areal Kebun Raya Bogor. Bunga raksasa dengan ketingggian mencapai 200 cm ini tumbuh di lahan dengan kemiringan sekitar 45 derajat.  Bunga ini nampak memiliki tangkai putik yang menjulang. Kelopak raksasa warna merah hati dan hijau menghiasi bagian bawah bunga ini.

Menelusuri Keeksotisan Kebun Raya Bogor

Dipublikasikan pada Kamis, 15 Desember 2011 | 17:41
Farid Abdurrahman (Santri Pesantren Media)
Diawali rasa penasaran terhadap Bunga Bangkai. Pagi itu, Jum’at (2/12), saya beserta beberapa orang guru dan teman nampak hilir mudik di Kebun Raya Bogor. Di antara kami ada yang memegang buku tulis dan nampak sibuk mencatat hal-hal penting. Perhatian kami tertuju pada satu lokasi. Lokasi tempat tumbuhnya sebuah bunga berukuran raksasa. Orang-orang mengenal bunga ini dengan sebutan Bunga Bangkai (Amorphophallus Titanium)

Bunga Bangkai yang unik itu...
Rasa penasaranlah yang membuat kami berada di sini. Satu hari yang lalu, salah seorang guru kami mendapat informasi dari media massa bahwa telah tumbuh sebuah Bunga Bangkai di Kebun Raya Bogor. Selama ini saya dan teman-teman hanya melihat bunga ini secara tidak langsung baik itu di televisi maupun di majalah. Kami ingin melihat langsung bunga ini dari dekat.

Untung Hanya Gigi “Suster Ngesot” yang Copot!

Dipublikasikan pada Jumat, 16 Desember 2011 | 6:30
Oleh: Lathifah Musa
Gambar dari: airyz.wordpress.com
MediaIslamNet.Com– Antara geli, lucu dan kasihan, menyaksikan berita di TV tentang seorang  Mega “Suster Ngesot”  Tri Pratiwi yang ditendang Satpam Sunarya. Alih-alih sukses mengagetkan temannya yang sedang berulang tahun dengan kejutan dandan  “Suster Ngesot “, mahasiswi cantik ini mengalami copot satu gigi memar-memar  akibat tendangan satpam berbadan kekar. Ia pun akhirnya melaporkan  Pak Satpam ke polisi.

Terima Kasih Istriku

Dipublikasikan pada Sabtu, 17 Desember 2011 | 15:02 


Istriku terima kasih..
Kau izinkan kutanam benih-benihku di rahimmu
Kau bacakan kalamullah saat mereka dalam kandunganmu
Kau lahirkan mereka dengan teriakan dzikir di bibirmu
Dan kau susui mereka dengan kasih sayang dua tahun penuh

Liputan Khusus Diskusi Aktual “Apa Maunya Obama Datang”

Dipublikasikan pada Minggu, 13 November 2011 | 11:49
Foto: AntaraNews
Tak seperti biasanya, waktu diskusi dimulai ba’da Asar, tepatnya pukul 16.00 WIB. Pemilihan waktu ini disepakati karena banyaknya peserta yang tidak bisa hadir jika diskusi dilakukan pada malam hari. Alhamdulillah, peserta diskusinya kini bertambah. Ada empat orang akhwat yang hadir dalam diskusi pekanan ini: Junnie; Hesty, Fauziah, dan Wuri. Diskusi Aktual yang digelar setiap pekan ini adalah bagian dari upaya MediaIslamNet dan Pesantren Media merespon setiap kejadian penting dan menarik serta berdampak bagi kehidupan kaum muslimin. Diskusi pada 9 November 2011 lalu mengambil tema: “Apa Maunya Obama Datang”. Tema ini dipilih berkaitan dengan rencana kedatangan (kembali) Obama, penguasa Amerika Serikat dan presiden negara penjajah negeri-negeri muslim.

Liputan Khusus Diskusi Aktual “Apa Sebab Indonesia Terbebas dari Krisis Ekonomi”

Dipublikasikan pada Senin, 21 November 2011 | 4:47

Mohon maaf sebelumnya kepada para pembaca setia reportase hasil diskusi aktual mingguan yang diselenggarakan MediaIslamNet dan Pesantren Media. Sebabnya apa? Sebabnya saya menuliskan laporannya telat, sangat telat bahkan. Saya tidak hendak mengampuni diri sendiri sebagai alibi atas keterlambatan menuliskan laporan ini untuk disajikan kepada pengunjung dan pembaca setia website mediaislamnet.com. Tetapi sejujurnya memang sejak kamis pagi (17 November) hingga ahad sore (20 November) jadwal saya cukup padat, sehingga agak merepotkan membagi waktu untuk menuliskan laporan ini karena kegiatan saya juga memang didominasi dengan hal yang tak jauh dari menulis dan hal-hal yang berkaitan dengan pembinaan remaja: mengisi seminar, mengisi workshop, siaran di radio, dan juga menulis beberapa artikel lain, ditambah harus mengecek tugas-tugas menulis para santri Pesantren Media dan juga mengelola beberapa website dan blog yang menjadi tanggung jawab saya dalam editing konten dan maintenance-nya. Jadi sekali lagi saya mohon maaf atas keterlambatan melaporkan hasil diskusi. Semoga belum informasinya belum basi.

Liputan Khusus Diskusi Aktual “Nuklir Iran: Kenapa AS, Israel, dan Inggris Sewot?”

Dipublikasikan pada Minggu, 27 November 2011 | 15:35
 
Ngobrol bareng soal politik tetap menarik. Tak membuat kening berkerut jika disampaikan dengan ringan dan menghibur. Diskusi Aktual setiap pekan yang digelar MediaIslamNet dan Pesantren Media ini memang dikhususkan untuk konsumsi orang awam. Namun demikian, tetap tidak menghilangkan bobot informasi yang dipaparkan dan diskusi yang digelar. Diskusi pada 23 November 2011 lalu mengambil tema “Nuklir Iran” yang direspon secara berlebihan (dan lebih tepat disebut reaktif) oleh Amerika Serikat, Israel dan Inggris. Tiga negara ini tampak sewot dan meradang dengan rencana pengembangan senjata nuklir oleh Iran.
“Menarik disimak dari dua sisi, sikap AS-Israel dan Inggris terhadap nuklir Iran,” demikian Ustadz Umar Abdullah membuka diskusi. Moderator tetap dalam diskusi aktual ini juga memberikan penekanan bahwa sikap Amerika Serikat terhadap Iran ini perlu diwaspadai. Bisa iya bisa tidak. Maksudnya, masih ada unsur tipu-tipu. Bisa saja berangnya Amerika Serikat itu benar, bisa juga pura-pura. Demikian juga dengan Iran.
Ustadzah Latifah Musa, penulis tetap untuk rubrik Editorial di website MediaIslamNet.com dan juga pengasuh rubrik yang sama di Majalah Udara Voice of Islam memberikan tambahan penjelasan tentang misteri politik Iran. “AS dalam hubungannya dengan Iran, selalu menyimpan sesuatu yang tak pernah dipaparkan secara gamblang, alias ada yang disembunyikan. Skandal Iran-Contra,  Misi Rahasia CIA, Iranian Gate, menunjukkan bahwa apa yang di permukaan bukanlah yang sebenarnya. Sesumbar embargo senjata AS, menutupi skandal kesepakatan di baliknya,” jelas Ustadzah Latifah Musa.

Liputan Khusus Diskusi Aktual “Mengapa Jembatan Kami (Dibiarkan) Runtuh?”

Dipublikasikan pada Senin, 5 Desember 2011 | 7:29
 
Diskusi pekanan edisi hari Rabu, 30 November 2011 sedikit berbeda, dan kurang maksimal. Selain peserta diskusi yang tidak tetap setiap digelar diskusi, juga saat itu hujan deras mengguyur Bogor. Saya yang datang bersama istri dan anak-anak ke Rumah Media, tempat biasa digelar diskusi, terpaksa tak langsung masuk karena mendapat SMS bahwa acara diskusi pada hari itu dilangsungkan di MediaIslamNet. Karena sudah kadung basah-basahan, akhirnya kami menerebos derasnya hujan menuju MediaIslamNet. Eh, di sana pun acara diskusi belum digelar dan Ustadz Umar Abdullah malah memberi informasi bahwa diskusi akan dihentikan sementara untuk menshalatkan jenazah tetangga sebelah rumah beliau. “Tapi, nanti saat ada pengumuman untuk menshalatkan jenazah di masjid,” jelasnya.

"Liputan Khusus Diskusi Aktual “Mesir dan Masa Depan Islam Pasca Tumbangnya Rezim Diktator”

Dipublikasikan pada Minggu, 11 Desember 2011 | 23:13
Partai Kebebasan dan Keadilan menang Pemilu | Foto: inilah.com
Mungkin karena tema yang dinilai menarik, peserta diskusi jadi bertambah. Selain yang sudah rutin hadir, juga ada teman yang baru diskusi kali ini menyempatkan diri ikut. Ada Hendra, Burhan, juga ada beberapa akhwat dari Universitas Ibnu Khaldun Bogor yang sengaja ikut pada 7 Desember 2011 dalam Diskusi Aktual yang digelar setiap pekan di Rumah Media. Saya sendiri, membawa serta istri dan keempat anak saya untuk ikut dalam acara ini. Bukan agar diskusi terlihat semakin banyak pesertanya, tetapi saya ingin juga agar anak-anak saya yang di kelas 2 dan kelas 5 SD bisa tahu perkembangan peristiwa yang didiskusikan oleh orang-orang dewasa di sekitarnya. Semoga bisa nyambung atau minimal mereka akan mendengar topik yang sedang diobrolkan.

Rabu, 07 Desember 2011

Telaah Wahyu : Tak Layak Mencari Hakim Selain Allah


Maka patutkah aku mencari hakim selain Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Alquran) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Alquran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu[TQS al-An’am [6]: 114).
Banyak fakta yang menunjukkan betapa rusaknya ketika manusia, masyarakat, dan negara yang ditata dengan hukum produk hawa nafsu manusia. Meskipun fakta tersebut dapat diindera dengan kasat mata, namun seruan untuk segera mencampakkan hukum jahiliyyah itu seraya segera menerapkan syariah, masih banyak mendapat penolakan. Padahal, tidak ada satu pun argumentasi yang dapat diterima untuk mendukung dan membenarkan penolakan tersebut.

Tantawi Takut Kehilangan Posisi Dirinya Sebagai Boneka AS

















Ketua Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata di Mesir, Marsekal Muhammad Hussein Tantawi memperingatkan bahwa militer tidak akan membiarkan siapapun melakukan tekanan terhadap militer. Ia menegaskan bahwa pemilu konstituante akan diselenggarakan tepat pada waktu. Sementara Prancis telah menyerukan pada Dewan untuk menyerahkan kekuasaan kepada sipil. Pernyataan ini disampaikan pada saat koalisi pemuda revolusi menyerukan untuk digelasnya kembali aksi demonstrasi sejuta umat di lapangan Tahrir.


Tantawi mengatakan dalam pernyataannya pada wartawan hari ini bahwa ada banyak tantangan yang dihadapi negara, dan ia bersumpah untuk memeranginya serta tidak akan membiarkan individu atau badan apapun menekan angkatan bersenjata.

Pemerintah Trinidad dan Tobago Tangkapi Warga Muslim


Pemerintah Trinidad dan Tobago terus memberikan tekanan terhadap komunitas Muslim. Mereka mulai menangkapi warga Muslim yang dianggap membahayakan keamanan negara.
Pengusaha Muslim dari kawasan komersial Trinidad dan Tobago, La Romaine, Ashmeed Muhammad ditangkap atas tuduhan menjual senjata beserta amunisinya. Saat dimintai keterangan, Ashmeed mengatakan penangkapan atas dirinya merupakan bentuk tekanan terhadap komunitas Muslim.
“Saya tidak tahu apa yang direncanakan pemerintah. Bagi saya, apa yang mereka lakukan merupakan bentuk pengalihan perhatian dari apa yang terjadi,” kata dia seperti dikutip dariGuardian.co.tt, Rabu (7/12).
Ashmeed menjelaskan semenjak rencana pembunuhan PM dan sejumlah menteri senior, pemerintah menunjukan kekuasannya dengan memberikan tekanan kepada Muslim. “Saya tahu mereka akan menekan komunitas Muslim. Saya sempat bertanya kepada petugas, mengapa saya ditangkap, lalu petugas mengatakan saya mungkin mengatakan sesuatu di telepon kemudian mereka mencatat dan menangkapku,” ungkap dia.

Utang Ditambah karena Korupsi Masih Marak


Korupsi menjadi salah satu penyebab tingginya utang luar negeri Indonesia. Utang luar negeri membengkak karena dijadikan salah satu penutup defisit, saat pengeluaran negara membengkak akibat dikorupsi. Sementara itu, di sisi penerimaan, targetnya tak tercapai.
Indikasi soal bertambahnya jumlah utang luar negeri karena maraknya korupsi di Indonesia diungkapkan oleh Agus Santoso, Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Selasa (6/12/2011) di Jakarta.
Agus mencontohkan masih maraknya penyelewengan uang negara oleh bendahara proyek pemerintah daerah, yang dilakukan di hampir seluruh Indonesia. Modusnya terjadi sejak lama dan diketahui persis oleh inspektorat jenderal di berbagai kementerian, mulai dari Kementerian Dalam Negeri hingga Kementerian Keuangan.
Agus mengatakan, para bendaharawan di pemda seluruh Indonesia ini setiap tanggal belasan bulan Desember selalu mentransfer uang proyek ke rekening istri dan anaknya. Alasannya sangat pragmatis.
“Banyak proyek yang masih berjalan, padahal itu seharusnya sudah tutup, sudah harus dipertanggungjawabkan. Mereka selalu pragmatis sehingga dipindahkan, dari uang negara, ke rekening pribadi mereka. Konyolnya, ada yang dipindahkan ke rekening istri dan anak,” katanya.
Menurut Agus, hal tersebut sudah menjadi praktik umum. “Kalau saya ngomong sekarang bukan berarti baru terjadi. Bisa jadi itu sudah terjadi sejak tahun lalu. Ini pengulangan dari tahun sebelumnya. Kalau sistem belum berubah, lalu budaya kerja seperti ini dianggap hal hal biasa, kasihan negara ini,” ujarnya. (kompas.com, 6/12/2011).

Jubir HTI : Berantas Korupsi dengan Syariah Bernilai Ibadah


Keberadaan Polri dan Kejaksaan tidak mampu membendung derasnya korupsi di Indonesia sehingga dibentuklah KPK. Tetapi alih-alih korupsi sirna malah terjadi fenomena Gayus. Ada apa ini? Seriuskah pemerintah memberantas korupsi? Temukan jawabannya dalam wawancara wartawan mediaumat.com Joko Prasetyo dengan Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto. Berikut petikannya.
Setiap 9 Desember Indonesia turut merayakan Hari Anti Korupsi Sedunia tetapi mengapa korupsi malah semakin marak?
Karena yang dilakukan hanya sebatas seremonial. Ada seminar anti korupsi dibuka oleh presiden. Ada Hari Anti Korupsi, semua memperingati. Tetapi tidak ada langkah-langkah yang justru diperlukan dalam penanggulangan korupsi itu.
Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan itu?
Pertama, teladan dari pemimpin. Teladan itu tidak ada. Korupsi itu kan sebenarnya menyangkut prilaku, sedangkan prilaku sangat terkait dengan kebiasaan, kebiasaan ditentukan oleh lingkungan. Dalam budaya patrialistik seperti di Indonesia ini, lingkungan itu dipengaruhi oleh teladan pimpinan.

Selasa, 06 Desember 2011

“TUGAS TED”

Komponen pasif terdiri dari 3, yaitu:
-  Resistor adalah komponen elektronika pasif yang bersifat menghambat arus listrik.
-  Kapasitor adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan arus listrik.
-  Induktor adalah komponen elektronika yang kerjanya berdasarkan induksi magnet.

                Fungsi kapasitor yaitu:
-  Penyimpan muatan listrik.
-  Penghubung.
-  Filter frekuensi tertentu.
-  Penyimpang arus.
-  Penerus arus AC.
-  Filter (penyaring).